Dekorasi Kaligrafi, Menjadi salah satu bentuk seni rupa yang kerap menkaji dekorasi bangunan bernuansakan Islam. Kaligrafi merupakan salah satu jenis seni lukis yang memang diperuntukan untuk dinikmati keindahannya dengan dijadikan hiasan. Dekorasi kaligrafi dapat diletakan di dinding, pintu, gapura, dan bagian banguan yang lain.
Apa Itu Dekorasi Kaligrafi
Dekorasi Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan pena. Hiasan kaligrafi yang paling terkenal di Indonesia adalah kaligrafi Arab, tapi sebenarnya seni tulis ini tidak hanya dapat dikreasikan dengan huruf hijaiah saja. Kaligrafi juga dapat ditemukan dalam huruf latin dan oriental.
Kepopuleran hiasan kaligrafi Arab dipengaruhi oleh persebaran agama Islam yang menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia. Hiasan Kaligrafi Arab dapat dibagi kembali menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk khat atau bentuk guratan yang dipakai.
Jenis Dekorasi Kaligrafi Berdasarkan Khatnya
1. Hiasan Kaligrafi Khat Naskhi
Jenis hiasan kaligrafi Arab yang pertama adalah khat naskhi. Khat naskhi menggunakan anatomi huruf sama dengan penulisan huruf Al-Qur’an. Sebelum menggunakan khat naskhi seperti sekarang, Al-Qur’an ditulis dengan menggunakan khat kufi. Nama khat naskhi memiliki makna menghapus. Disebut demikian karena khat naskhi merupakan khat pengganti khat kufi yang merupakan khat tertua di peradaban Arab.
Khat naskhi pertama kali diperkenalkan oleh Ibnu Muqlah. Konon Ibnu Muqlah adalah orang pertama yang menyempurnakan gaya guratan kaligrafi ini, pada 4 Hijriah. Hingga hari ini mayoritas Al-Qur’an dan kitab berbahasa Arab lainnya terus menggunakan menggunakan khat ini.
Khat naskhi juga kerap digunakan untuk penulisan berbagai jenis naskah di media-media umum seperti majalah, buku, dan media lainnya. Hiasan kaligrafi khat naskhi memiliki ciri-ciri bentuk huruf yang luwes, tidak bertumpuk, tidak terlalu rapat, dan memiliki harakat yang mudah dibaca. Ciri-ciri ini menjadi alasan kenapa khat naskhi banyak digunakan secara luas.
2. Hiasan Kaligrafi Khat Riq’ah
Nama khat riq’ah dalam bahasa Arab memiliki makna ‘tambalan’. Penamaan khat ini berasal dari penggunaan potongan kulit atau kayu sebagai media tulisnya, dengan begitu hiasan kaligrafi khat riq’ah tampak seperti tambalan. Khat riq’ah dikenalkan oleh bangsa Turki Usmani, tepatnya pada masa dinasti Sultan Abdul Majid Khan (1280 H).
Khat riq’ah digunakan secara umum oleh masyarakat Turki Usmani karena khat ini dinilai paling mudah dan paling cepat ditulis. Dari tampilannya, khat riq’ah dinilai paling mirip dengan khat kufi karena memang mengadaptasi bentuk khat kufi. Khat riq’ah memiliki ciri khas berupa penggunaan harakat pada bagian yang penting saja, arah tulisan miring, dan bentuk hurufnya pendek-pendek.
3. Hiasan Kaligrafi Khat Diwani
Dalam bahasa Arab, diwani artinya dewan-dewan perkantoran. Penamaan khat diwani berdasarkan pemakaiannya yang diperuntukkan sebagai tulisan kerajaan Turki Usmani. Mulai digunakan setelah Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel pada tahun 857 H. Khat ini umumnya dipakai pada dokumen-dokumen kerajaan.
Khat diwani terus mengalami penyempurnaan, eiring perkembangan zaman. Jenisnya pun berkembang hingga muncul khat diwani jaly. Khat diwani jaly saat ini digunakan sebagai tulisan hiasan kaligrafi khat diwani. Khat diwani memiliki ciri-ciri bentuknya yang rumit, terdapat banyak ornamen, dan bervariasi.
4. Hiasan Kaligrafi Khat Kufi Murabba
Khat kufi murabba merupakan gaya goresan kalografi kuno yang banyak ditemui fdi masjid-masjid tua. Menjadi salah satu jenis khat tertua dalam peradaban Arab yang masih banyak ditemui saat ini. Khat kufi murabba memiliki ciri-ciri bentuk tulisan yang geometris dan tanpa harakat.
5. Hiasan Kaligrafi Khat Tsuluts
Tsuluts dalam Bahasa Arab berarti sepertiga karena ukurannya yang hanya sepertiga dibanding jenis khat lainnya. Hiasan kaligrafi khat tsuluts populer di kalangan seniman kaligrafi untuk penulisan Al-Qur’an serta hadis. Kaligrafi khat tsuluts adalah kelenturan tulisan yang luar biasa, tampilan yang rumit, dan bentuk kepala huruf yang melengkung serta berduri.
6. Hiasan Kaligrafi Khat Farisi
Jenis khat ini pertama kali berkembang pada peradaban Persia yang sekarang menjadi Negara Iran. Khat ini kemudian meluas hingga India, Pakistan, dan Turki. Khat secara umum digunakan pada naskah-naskah di berbagai media cetak seperti majalah, buku, surat kabar, atau judul-judul bab. memiliki ciri-ciri bentuk tulisannya yang miring ke bawah dari kanan ke kiri.
Abiyan ART
Sebuah usaha yang bergerak di dalam pembuatan dan produksi kerajinan tembaga dan kuningan. Selama lebih dari 20 tahun di dalam bidang ini, maka Abiyan Art sudah sangat mengusai dalam hal kerajinan tembaga dan kuningan. Dengan pengalaman kami sebagai pembuat kerajinan tembaga dan kuningan , kami akan membantu akan membuat replika dari kerajinan tembaga dan kuningan dengan bahan andalan kami yaitu tembaga dan kuningan yang memiliki kualitas yang terbaik. Harga kerajinan tembaga dan kuningan yang kami berikan tentu sebanding di karenakan hasil kerajinan tembaga dan kuningan kami memiliki kualitas yang terbaik, serta ukuran yang cukup besar.